Sejak kelas 2 SD aku selalu berharap bahwa kelak aku dapat mengikuti lomba lomba selain menggambar yang selama ini selalu aku ikuti. Mama papa selalu mendorong keinginanku itu, hingga aku mencoba untuk mengikuti lomba matematika. Awal aku sudah dapat menunjukkan prestasi walaupun itu bukan yang terbaik . aku memperoleh juara 3 di tingkat jawa timur. Sejak itu orang tua selalu mendorong aku untuk mengikuti lomba matematika. Bukannya
prestasi yang semakin baik yang aku peroleh namun semakin lama prestasi matematikaku semakin merosot. Itu ditandai dengan predikat juaraku yang semakin melorot bukannya juara 1,2, atau 3 tapi ada tambahannya yaitu HARAPAN 1,2,atau 3.
ketika aku kelas 3 majalah kuark mengadakan olimpiade sains, aku coba ikut. Dengan modal hanya belajar pelajaran buku kelas 3 ,(maklum aku belum berlangganan) aku PD aja. Seleksi 1 ,2 aku lolos hingga aku hrus ke Jakarta untuk final. . Pada even ini aku berhasil meraih predikat HONORABLE MENTION . Pengalaman yang benar-benar membuat aku ketagihan.
Kelas 4 aku mengikuti olimpiade yang sama . namun aku hanya mampu menjadi finalis aja.aku tak putus asa kebetulan disekolah aku masuk tim MSC. Berati ada peluang aku untuk ikut lomba lagi di even yang berbeda tentunya.Kelas 4 aku harus rajin untuk mengikuti msc agar aku terpilih menjadi tim sekolahku. Usahaku tiak sia –sia bersama 2 rekanku dari ipa dan dari matematika kami berenam mewakili sekolah untuk seleksi tingkat kecamatan. Ditingkat kecamatan aku jadi juara 3. untungnya masih ada kesempatan untuk maju terus di tingkat kota. Ditingkat kota aku juara 2. Selanjutnya aku maju lagi langsung seleksi nasional dimasing masing propinsi.Waktu itu dilaksanakan di diknas propinsi jawa timur.
Menunggu pengumuman adalah hari-hari yang menegangkan,karena pengumuman lewat surat.Tak bosan-bosannya aku selalu bertanya pada bu didin pembinaku di sekolah apa sdh ada pengumuman.alhamdulillah ternyata aku lolos! Aku peringkat 29 dari 60 anak yang tersaring dari seluruh indonesia. Asyik.... karena 60 anak tadi akan di bina diJakarta. Berangkatlah aku bersama bu didin dan 3 rekanku lain yg juga lolos. Pembinaan 1 dijakarta ini aku sempat sakit, hingga mamaku harus mengirimkan obatku dari malang. Tak sia-sia usahaku ternyata kira-kira 1 bl setelah pembinaan di umumkan ternyata aku masuk dan menduduki peringkat 2 .Waktu itu dari 60 anak diambil 30 anak. Aku berangkat lagi ke jakarta . Di seleksi kali ini peringkat ku melorot ke posisi 6. Waktu itu tinggal 20 anak. Berangkatlah lagi aku ke jakarta. Ini adalah penentuan untuk menetapkan THE BEST TEAM INDONESIA. Aku sangat berharap dapat menjadi salah satunya. Pengumuman terasa sangat lama sekali. sampai aku dapat kabar
temanku yg mengikuti osn semua berhasil. Pasti mereka sangat bahagia karena sdh mendapatkan impiannya. Bagaimana dengan aku? Alhamdullillah kembali aku panjatkan ke Allah SWT karena telah mengabulkan doaku. Aku masuk dalam the best team .dan aku duduk di peringkat 4. Bersama temanku Yuki yg dapat emas di osn aku ke jakarta lagi untuk pembinaan.
Tiba waktunya.................... tgl 5 nopember 2009 aku berangkat lagi untuk pembinaan yg terakhir selanjutnya siap bertarung tgl 11 dan 12 nopember 2009. Di test teori aku merasa agak kesulitan, berbeda dengan ketika eksperimen. Tgl 13 nop 2009 yg ditunggu-tunggu pun tiba. Ketika pengumuman satu persatu temanku mulai dipanggil ke atas pentas untuk menerima medali.cemas dan gelisah namaku belum nongol-nongol juga. Ketika diumumkan perolehan medali perak, alhamdulillah namaku disebut.............From indonesia................... Maulana Wildan Seputra. Aku berlari meraih impian yang hari itu telah menjadi kenyataan. Dengan membawa bendera merah putih ku genggam medali itu. Ketika turun semua temanku, ibu guruku yang sangat setia mendampingiku yaitu ibu didin, kepala sekolahku bapak mughni dan kedua orangtuaku menyambutku dengan suka cita. Aku berlari mencari mamaku yang sedang berulang tahun aku ucapkan ini hadiah ku untuk mama!
Langkahku masih panjang, perjalananku masih jauh .Ini baru awal aku melangkah. Semoga langkah awal ini akan membawaku pada impian-impianku berikutnya.